Mengirim barang dalam negeri dengan pengiriman antar negara sangat berbeda dalam hal peraturannya. Jika mengirim sebatas masih dalam negeri barang yang dikirimkan hanya melewati proses sortir biasa, berbeda dengan kirim ke luar negeri yang dari segi proses sortir lebih mendetail dan sangat memungkinkan dilarang atau tidak boleh dikirimkan (barang ditahan) bila tidak memenuhi peraturan yang ada. Anda memang bisa minta bantuan jasa kirim barang untuk mempermudah prosesnya.
Namun tetap, sebagai pihak pengirim,
Anda juga harus memahami apa saja yang harus dihindari saat kirim barang.
Khusus ke luar negeri. Mulai dari jenis barang, sampai detail terkecil yang
bisa saja menjadi alasan proses jadi lebih lama atau pihak imigrasi dan bea
cukai menahannya.
Perhatikan Hingga ke Detail Terkecil
Anda bisa lebih perhatikan barang dan
proses pengirimannya secara lebih rinci untuk hindari segala masalah yang kerap
terjadi dalam proses kirim barang ke luar negeri. Beberapa hal di bawah ini merupakan
sebagian alasan barang bisa tertahan atau dikembalikan oleh negara tujuan,
yaitu:
1.
Pengemasan yang Tidak Tepat
Biasanya untuk memastikan
barang sampai dengan aman tanpa kerusakan, pihak pengirim mengemasnya
sedemikian rupa, bahkan menggunakan berlapis-lapis kemasan, bukan? Berbeda dengan pengiriman
di dalam negeri, paket yang akan dikirim ke luar negeri wajib melalui
pemeriksaan lebih rinci. Sehingga paket akan kembali dibuka oleh petugas untuk
dilihat dan dicek.
Maka dari lebih baik
hindari pengemasan berlebihan yang malah menyulitkan pihak petugas. Karena
nantinya akan kembali dibungkus lagi. Pilih jenis kemasan yang mudah dibuka dan
dipasang kembali seperti berlapis kardus dan bubble wrap.
2.
Mengisi Data Secara Asal-Asalan
Perlu dihindari pula dalam
hal mengisi data formulir pengiriman barang secara asal-asalan. Kadang ada
pengirim yang menyepelekan data dalam formulir. Padahal data-data tersebut akan
menjadi patokan para petugas memeriksa barang kiriman. Apakah barang dengan
data sama atau tidak.
Anda bisa tanya juga pada
jasa kirim barang untuk pastikan pengisian
data sudah benar. Biasanya pihak mereka membantu untuk membuat
pengiriman lebih lancar, termasuk dalam hal pengisian data atau memenuhi
permintaan dokumen yang dibutuhkan.
3.
Mengabaikan Regulasi Negara Tujuan
Berikutnya, hindari mengabaikan regulasi atau aturan yang berlaku
dalam hal kiriman barang dari luar negara tujuan. Masing-masing negara
memberlakukan regulasi yang bisa saja berbeda. Misalnya tidak menerima produk
makanan tertentu meski makanannya tergolong aman. Atau juga tidak menerima
barang yang dianggap bisa mengancam negaranya.
4.
Barang Termasuk dalam Dangerous Goods
Perlu diketahui, ada
berbagai jenis barang yang termasuk dalam kategori dangerous good atau disebut
sebagai barang berbahaya dan tidak dibolehkan untuk dikirim antar negara.
Termasuk senjata, makanan tanpa komposisi jelas dan tanpa izin edar dari BPOM,
obat-obatan, dan masih banyak lagi. Ada pula barang-barang yang berhubungan
dengan nilai budaya juga tidak diperbolehkan.
5.
Memilih Jasa Kirim atau Ekspedisi Kurang Terpercaya
Terakhir,
hindari memilih penyedia jasa dan ekspedisi yang kurang terpercaya hanya karena
penawaran harga murah. Tetapi dari segi layanan sudah memiliki
penilaian buruk. Karena sangat disayangkan apabila barang sampai ke tempat
tujuan terlalu lama dan menyebabkan barang mengalami kerusakan.
Biasanya para jasa kirim barang sudah memiliki standar pelayanan masing-masing
dengan jenis layanan yang beragam. Pilihlah yang sesuai budget dan sesuai
kebutuhan. Termasuk bila Anda membutuhkan jasa kirim yang door to door.
EmoticonEmoticon